engertian Pekerjaan Kantor Ciri Peran Jenis dan Cara Mengerjakan Buku Kas
Pengertian Pekerjaan Kantor Ciri Peran Jenis dan Cara Mengerjakan Buku Kas -
Pengertian Bekerja Secara harfiah, arti bekerja adalah melaksanakan
suatu kegiatan. Namun kegiatan yang dimaksud terfokus untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan tersebut
dilaksanakan mengikuti perencanaan dan prosedur kerja yang telah
ditetapkan. Prosedur kerja adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan
satu sama lain, sehingga menunjukkan adanya suatu urutan tahap demi
tahap serta jalan yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu
bidang tugas. Melakukan bidang pekerjaan tersebut dapat diadakan dengan
menggunakan mesin, alat hitung atau metode-metode lain yang dikerjakan
dengan tangan.
Bagi seseorang pegaai kantor, arti bekerja adalah suatu kegiatan/ tugas
dengan berpedoman pada prosedur yang dilakukan dengan proses kerja sama,
karenanya setiap pegawai kantor terkait pada prosedur kerja.
Jenis-jenis Pekerjaan Kantor
Arti pekerjaan kantor adalah
mengatur dan mencatat kejadian- kejadian yang dijalankan sehingga
menjadi keterangan yang berguna. Melaksanakannya dilakukan dengan
menggunakan alat baik mesin- mesin maupun manual, sehingga membantu mutu
pekerjaan, memudahkan pengawasan dan menghemat biaya, tenaga, dan
waktu.
Apabila diteliti lebih lanjut tentang kegiatan yang dapat dilakukan,
maka pekerjaan kantor dapat dibagi dalam kelompok sebagai berikut:
- Mengumpulkan/menghimpun, yaitu kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan di mana-mana, menjadi siap dipergunakan bila mana diperlukan.
- Mencatat, yaitu kegiatan membubuhkan dengan berbagai macam peralatan sesuai dengan perkembangan teknologi modern dan kebutuhan keterangan yang diperlukan, sehingga wujudnya langsung siap pakai.
- Mengolah, yaitu macam-macam kegiatan mengerjakan keterangan dengan maksud menyajikan dalam bentuk yang lebih berguna.
- Menggandakan, yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat, sebanyak jumlah yang diperlukan.
- Menyimpan, yaitu kegiatan menaruh atau melekatkan dengan berbagai cara dan alat tempat tertentu sehingga sistematis dan aman.
- Pengelompokan Pekerjaan Kantor Di atas, merupakan tugas-tugas rutin dan berkesinambungan serta dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan, antara lain berupa pekerjaan tulis-menulis, mengetik, menghitung, membuat jadwal, grafik, dan chard.
Pekerjaan Tulis Menulis
Pada dasarnya semua pekerjaan kantor (tata kerja, prosedur kerja dan
sistem kerja), dinyatakn secara tertulis dan disusun sistematis sebagai
produk kantor yang siap disajikan bila mana diperlukan. Salah satu
produk kantor33 tersebut adalah warkat yang setiap catatan tertulis
maupun bergambar, sebagai bahan laporan factual (keadaan sebenarnya),
actual (hangat) dan reliable (nyata).
Setiap kantor, baik kantor pemerintah maupun sawasta, besar maupun
kecil, setiap hari banyak menerima maupun mengirim surat yang jumlahnya
tentu tergantung besar kecilnya kantor. Kantor yang besar dan luas
jangkauannya memerlukan lebih banyak surat yang harus ditangani dari
pada kantor yang sempit ruang lingkup usahanya. Namun semua itu harus
mendapatkan perhatian yang besar, agar memberi kesan yang baik dan
menumbuhkan kepercayaan dari pihak luar/masyarakat. Kantor yang berhasil
menciptakan kesan yang baik merupakan promosi secara tidak langsung,
dan sebagai hasilnya dapat menambah relasi/hubungan lebih luas.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan tulis- menulis
adalah kegiatan mencatat (menulis) surat dengan berbagai peralatan
(alat-alat tulis) tentang keterangan yang diperlukan sehingga berwujud
tulisan yang dapat dibaca, dikirim dan disimpan.
Mengetik
Pekerjaan mengetik pada dasarnya merupakan pekerjaan juru tulis. Bahan
yang diketik antara lain adalah warkat seperti surat, nota, memo,
naskah-naskah perjanjian, catatan neraca pembukuan dan laporan-laporan.
Tujuan Pekerjaan Mengetik Antara Lain:
- a. Menghemat tenaga dan waktu dalam memperbanyak warkat.
- b. Mempercepat pekerjaan tulis menulis.
- c. Tersedianya arsip warkat yang teratur dan sah.
- d. Keseragaman dalam menjalin, terutama kalau jumlahnya banyak.
- e. Praktis.
Keterampilan mengetik bagi pegawai tata usaha merupakan syarat dasar untuk melaksanakan pekerjaan kantor.
Juru tik yang efektif ialah mereka yang berketerampilan mengetik di atas
250 hentakan per menit. Setiap pegawai tata usaha (terutamajuru tik)
diharapkan memiliki kemampuan dengan kecepatan mini- mal 250 hpm selain
itu harus memiliki pengetahuan tentang jenis- jenis mesin tik, teknik
yang baik, bentuk-bentuk surat (dinas maupun niaga), tanda-tanda
koreksi, jenis-jenis kertas dan ukuran kertas.
Pekerjaan Menghitung
Pekerjaan menghitung pada umumnya lebih banyak berhubungan dengan
masalah uang. Sebagaimana diketahui bahwa setiap organisasi, kantor atau
badan usaha lainnya, pasti terlibat dengan keluar sebab setiap kegiatan
pasti membutuhkan biaya. Biaya yang bersumber itu dari uang masuk.
Dalam istilah pembukuan, uang dikeluarkan itu disebut pengeluaran dan
uang masuk disebut pendapatan atau penerimaan. Pekerjaan kantor tidak
pernah berhenti sepanjang oerganisasi tersebut masih berdiri, ini
berarti masih ada pekerjaan-pekerjaan rutin setiap hari yang berarti ada
pengeluaran rutin dan untuk membiayainya harus ada penerimaan rutin.
Bagi kantor pemerintah, pendapatan rutin bersumber dari Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) sedang bagi kantor atau jasa, hasil
sewa atau kontrak barang dan bunga bank, sedangkan pengeluaran rutin
(Pemerintah maupun swasta) antara lain terdiri dari:
- a. Belanja pegawai, seperti pembayaran gaji, lembur, tunjangan kesehatan, dan sebagainya.
- b. Belanja barang, seperti pembelian alat tulis kantor, peralatan dan mesin-mesin.
- c. Biaya transportasi, seperti antar jemput pegawai, pengiriman surat atau barang dan sebagainya.\
- d. Biaya lain-lain, seperti pemeliharaan peralatan kantor, biaya rapat, biaya penataran, biaya tamu dan sebagainya.
Semua penerimaan dan pengeluaran tersebut harus dihitung dan dibukukan menurut cara tertentu, yang dinamakan tata buku.
Dalam ilmu tata buku dikenal suatu golongan buku, yang dinamakan buku
harian, yaitu buku untuk mencatat macam-macam transaksi setiap hari yang
terjadi di kantor atau perusahaan. Transaksi ialah kejadian atau
perbuatan usaha,seperti menerima tagiahan, membayar utang, membeli
barang, menjual barang, menyimpan uang di bank, mengambil uang simpanan
di bank, membayar ongkos angkutan, membayar gaji, lembur dan sebagainya.
Buku-buku yang termasuk golongan buku harian adalah buku kas, buku bank,
buku pembelian, buku penjualan dan sebagainya. Bentuk masing-masing
buku tersebut berfariasi, jadi bisa saja buku kas di kantor buku A tidak
sama dengan bentuk buku kas di kantor
Berikut diberikan satu contoh sederhana tentang cara mengerjakan buku kas.
Buku kas dibagi dua kolom, yaitu kolom sebelah kiri diberi nama Debet
yang memuat penerimaan-penerimaan sedang kolom kanan diberi nama Kredit
yang memuat pengeluaran-pengeluaran. Keterangan:
Sisi Debet di bagi atas:
– lajur tanggal
– lajur uraian penerimaan
– lajur jumlah uang yang diterima
Sisi Kredit dibagi atas:
– lajur tanggal
– lajur uraian pengeluaran
– lajur jumlah
Menutup dan membuka kembali buku kas:
- a) Menutup buku kas dilakukan tiap akhir bulan.
- b) Jumlahkan dulu Debet Dan Kredit pada kertas tersendiri, kemudian hitung selisih jumlahnya.
- c) Jika jumlah saldo Debet lebih besar dari jumlah kredit, selisihnya ditempatkan pada kolom kredit lebih besar, selisihnya ditempatkan pada kolom Debet.
- d) Lajur jumlah Debet dan Kredit diberi garis dua. Hasil penjumlahan dan garis dua tersebut harus terletak pada satu garis lurus.\
- e) Buku kas akan dibuka kembali pada tanggal 1 bula berikutnya, yang dimulai dengan saldo awal. Saldo Debet ditulis pada kolom Debet dan saldo Kredit ditulis pada kolom Debet.
Pekerjaan membuat jadwal, grafik, dan chart
Dengan bertambah luasnya kegiatan yang harus dilakukan, bertambah
besarnya organisasi dan bertambahnya jumlah pegawai serta adanya
perkembangan atau kemajuan yang dicapai, tentu mengakibatkan pula
bertambah banyaknya pekerjaan operasional yang harus dilakukan.
Setiap pegawai, pada umumnya tentu menginginkan agar pekerjaan dapat
dilakukan dengan cepat, tepat, mudah, prektis dan efisien. Untuk maksud
tersebut maka diperlukan adalah analisis. Penyederhanan kerja secara
rasional dengan berbagai cara, di antaranya dengan membuat jadwal,
grafik dan chart (tabel).
Jadwal
Jadwal merupakan perencanaan terhadap penyelesaian pekerjaan yang
memerlukan proses tindak lanjut.jadwal juga diartikan sebagai pembagian
setangkan pekerjaan berdasarkan waktu. Jadwal yang telah disusun yang
biasanya ditulis pada papan atau kertas yang lebar dan khusus dan
digantung disekitar ruang kantor yang strategis, agar semua pegawai
kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan disamping pekerjaan
rutin. Format jadwal dibuat sesuai dengan kebutuhan kantor yang
bersangkutan, jadi mungkin saja format jadwal pada kantor A berbeda
dengan format kantor B.
Peranan pekerjaan kantor
Dalam kamus bahasa Indonesia susunan WIS Porwardarminta, peranan asal
kata “peran” artinya sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang
pimpinan.
Pekerjaan kantor mempunyai peranan melancarkan kehidupan dan
perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan, karena fungsinya
sebagai pusat ingatan, pusat kegiatan dan sumber dokumen.
Seorang pimpinan memerlukan informasi yang bersifat umum, yang
memberikan pengetahuan secara keseluruhan tentang perkembangan
oerganisasinya.
Berdasarkan uraian diatas, penulis membahas peranan pekerjaan kantor dalam dua fungsi yaitu:
- Bantuan bagi Pimpinan (Staff Function)
Pekerjaan kantor terdiri dari kegiatan-kegiatan membantu pimpinan dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan organisasi. Dalam mengambil tindakan dan keputusan, agar tepat pada sasaran. - Pelayanan bagi Masyarakat (Public Service)
Pekerjaan kantor, disamping merupakan kegiatan yang berperan membantu pimpinan dalam mengambil keputusan, kegiatan lain yang sama pentingnya adalah melayani segenap kegiatan operatif (tugas- tugas pokok kantor), baik yang bersifat intern maupun ekstern (pelayanan public).
Tugas-tugas pokok kantor tidak akan terlaksana tanpa adanya data dan
keterangan yang disiapkan oleh pekerjaan kantor. Bahkan tujuan kantor
tidak akan tercapai bila mana data dan keterangan yang disiapkan kantor
tidak sesuai, kurang tepat atau keliru.
Peranan pekerjaan terhadap tugas-tugas operatif umumnya bersifat
pelayanan dalam penyajian segenap bahan keterangan atau warkat sebagai
pusat ingatan atau sumber dukumentasi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peranan pekerjaan kantor adalah:
- a. Melayani pelaksanaan pekerjaan operasional, guna membantu melaksanakan pekerjaan induk untuk mencapai tujuan organisasi.
- b. Menyediakan keterangan bagi pimpinan organisasi bagi pimpinan organisasi untuk menetapkan keputusan atau melakukan tindakan yang tepat.
- c. Membantu melancarkan kehidupan dan perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.
Ciri-ciri pekerjaan kantor
1. Bersifat Pelayanan
Seperti dijelaskan diatas, bahwa pekerjaan kantor adalah melayani
pelaksana pekerjaan operasional (tugas-tugas pokok kantor) dalam
pencapaian tujuan organisasi.
G.R. Terry menyebutkan bahwa pekerjaan kantor sebagai pekerjaan
pelayanan (service work). Yang berfungsi memudahkan dan meringankan.
Pekerjaan kantor berperan membantu pekerjaan- pekerjaan lain, agar dapat
berjalan lebih berdaya guna.
Herry L. Wilie dan Robert P. Brecht menyebutkan, pekerjaan kantor
berperan sebagai satua organisasi pelayanan (service unit) yang
bertujuan memberikan pelayanan kepada bagian dalam organisasi atau
perusahaan.
Dalam perusahaan, pekerjaan kantor tidak langsung mendatangkan laba,
sebagaimana dilakukan oleh pekerjaan operatif atau lapangan misalnya
bagian produksi atau penjualan. Namun produksi atau penjualan tersebut
dapat berhasil dan menguntungkan, apabila pekerjaan kantor berhasil
melayani kebutuhan produksi atas penjualan tersebut.
2. Merembes Segenap Bagian Organisasi
Oleh karena pekerjaan kantor bersifat pelayanan terhadap semua pekerjaan operatif.
3. Dilakukan Semua Pihak
Sebagai akibat perembetan pekerjaan kantor ke segenap bagian organisasi,
maka pekerjaan itu akan dilakukan oleh semua orang yang ada dalam
organisasi tersebut. Meskipun pekerjaan kantor dapat menjadi tugas
sekelompok pegawai (misalnya bagian tata usaha), akan tetapi pekerjaan
itu akan menjadi monopoli kelompok pegawai tersebut. Pekerjaan kantor
akan dilakukan oleh pejabat pimpinan tertinggi (dengan tidak mengubah
kedudukannya) sampai pegawai terendah. Misalnya seorang direktur
menelepon kantor lain untuk menghimpun data atau keterangan yang
diperlukan atau sebaiknya menerima telepon dari kantor lain. Seorang
mandor pabrik mencatat para pekerja atau karyawan yang tidak masuk atau
yang lembur tanpa mengurangi tugas pokoknya sebagai mandor . Seorang
pegawai rendah, selain bertugas membersihkan kantor sering pula mendapat
pekerjaan mengantar surat dan mengisi buku ekspedisi.
Apabila kita simak kembali peranan dari ciri-ciri pekerjaan kantor
sebagaimana yang telah diuraikan diatas, memperlihatkan kepada kita
bahwa pekerjaan kantor pada umumnya merupakan suatu fungsi yang
memberikan bantuan (facilitating function) dan merupakan urat nadi bagi
setiap organisasi modern.
Secara umum pekerjaan kantor meliputi aktivitas manajerial mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Sedangkan
secara khusus (tugas operatif sehari-hari atau unit) pekerjaan kantor
meliputi tugas-tugas menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan,
mengirim dan menyimpan.
Perincian pekerjaan kantor
Pekerjaan kantor yang meliputi aktifitas manajerial yang di dalamnya
terdapat 5 jenis kegiatan pokok (menghimpun, mencatat, mengolah,
menggandakan dan menyimpan). Apabila masing-masing jenis kegiatan
diperinci merupakan pekerjaan kantor.
Menurut leffingwell dan EM Robinson, yang dikutip Drs. Soedaryono
pekerjaan kantor dapat diperinci dalam kegiatan sebagai berikut:
- Menerima pesanan-pesanan mengantarkan dan mengirimkan dengan kapal
- Membuat rekening
- Menyimpan warkat
- Menyampaikan utang dan mengumpulkan perhitungan yang belum selesai.
- Mengurus, membagi-bagi, mengirimkan dan menyurat pos.
- Pekerjaan memperbanyak warkat dan membutuhkan alat (duplicating and addressing work)
- Macam-macam pekerjaan seperti penelepon, menerima tamu, pekerjaan pesuruh (meycelianecus, such as telephone, receiving visitors, messengerservice)
- Tugas-tugas khusus dengan maksud untuk menyederhanakan sistem, menghapuskan pekerjaan yang tidak perlu.
- Surat menyurat, mendikte, mengetik
- Membuat warkat, mencatat data yang diinginkan
GR. Terry telah mengadakan penyelidikan pada perusahaan- perusahaan di
Amerika Serikat untuk mengetahui banyaknya masing- masing kegiatan
pekerjaan kantor. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa waktu kerja itu
mempergunakan tujuh macam kegiatan pekerjaan kantor yang pokok dengan
perbandingan waktu dalam presentase sebagai berikut:
- Mengetik (typing) = 24,6%
- Menghitung (calculating) = 19,5%
- Memeriksa (checking) = 12,3%
- Menyimpan warkat (filling) = 10,2%
- menelpon (telephoning) = 8,8%
- Menggandakan (duplicating) = 6,4%
- Mengirim surat (mailing) = 5,5%
- Lain-lain = 12,5%
____________________________________
Jumlah = 100%
Berdasarkan penelitian pekerjaan kantor menurut Leffing Well dan GR. T
erry di atas, penullis menambahkan pekerjaan kantor senyatanya dengan
bahan baku dan pembekalan serta hasil yang diperoleh,sbb:
1. Pekerjaan senyatanya, diantara lain meliputi:
– Mengetik
– Menghitung
– Memeriksa
– Menstensil
– Membubuhkan cap/stempel
– Menelepon
– Menyalin
– Memilah-milah (sortir)
– Melekatkan
– Menandai
– Menyampul
– Membagi- bagi
2. Bahan baku
Bahan baku yang lazim digunakan dalam pekerjaan kantor adalah:
– Abjad/huruf
– Tanda baca
– Angka
– Tanda hitung, dan
– Garis
– Tulisan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar